Oleh, Laily Khairunnisa
Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah. Bisa kita bayangkan sendiri bahwa kekayaan alamnya mulai dari kekayaan laut, darat, dan juga kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia yang mungkin tidak bisa kita hitung. Kita harus menyadari bahwa kekayaan alam ini memiliki keterbatasan secara kuantitas maupun kualitasnya, juga secara ruang maupun waktunya. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dalam mengelola kekayaan alam Indonesia dengan baik dan bijaksana.
Seiring dengan melimpahnya kekayaan alam tersebut, Pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur di negeri ini. Bukan hal yang keliru jika Pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur demi kesejahteraan masyarakat. Namun, apakah pembangunan infrastruktur ini sejalan dengan pengelolaan lingkungan yang seimbang?
Fakta yang terjadi di lapangan menyatakan tidak. Pembangunan infrastruktur saat ini lebih banyak menimbulkan emisi karbon dan deforestasi. Adanya ancaman perubahan iklim akibat dari proses pengelolaan lingkungan yang tidak seimbang akan mengakibatkan masalah degradasi sumber daya alam. Hal tersebut menjadi ancaman yang akan mengurangi keseimbangan bumi dalam memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan umat manusia.
Untuk menjawab persoalan tersebut maka diperlukan sebuah konsep pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini dan tetap memperhatikan kesempatan untuk generasi di masa depan.
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
Pembangunan berkelanjutan atau sustainable development adalah proses pembangunan yang memaksimalkan sumber daya alam yang tersedia dan diolah oleh manusia untuk pembangunan. Selain itu, pembangunan berkelanjutan juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempermudah pemenuhan kebutuhannya tanpa menghambat perkembangan generasi selanjutnya untuk melakukan hal yang sama.
Ada 5 alasan utama mengapa Indonesia harus menerapkan pembangunan berkelanjutan. Pertama, berkelanjutan ekologi karena generasi masa depanlah yang akan menghuni bumi ini. Untuk memastikan berkelanjutan ekologi, kita dapat menjaga dan memelihara keterpaduan pengaturan lingkungan dengan keanekaragaman hayati agar sistem pendukung kehidupan bumi tetap ada.
Kedua, berkelanjutan ekonomi yang memiliki dua hal utama yaitu ekonomi makro yang menjamin ekonomi untuk berjalan secara berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi ekonomi dengan pembaharuan secara nasional dan struktural. Serta ekonomi sektoral yang menjamin tercapainya sumber daya alam yang nilai ekonominya dapat diperhitungkan sebagai modal dalam kerangka ekonomi.
Ketiga, berkelanjutan sosial budaya yaitu memastikan pembangunan berkelanjutan sukses tercapai dari aspek sosial budaya. Kesuksesan pembangunan berkelanjutan sosial budaya dapat dilihat dari keanekaragaman budaya yang dipertahankan serta partisipasi masyarakat lokal yang meningkat dalam pengambilan keputusan.
Keempat, berkelanjutan politik yang bisa dilihat dari hak asasi manusia atau human rights yang telah dihargai, Individu telah diberikan kebebasan untuk berperan serta dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial, Serta proses demokrasi yang adil, bertanggung jawab, dan transparan.
Kelima, berkelanjutan dalam pertahanan dan keamanan dimana berhasil atau tidaknya pembangunan berkelanjutan dilihat dari kapabilitas menghadapi berbagai macam tantangan dan gangguan, secara langsung dan tidak langsung, dan mengatasinya dengan baik.
Untuk mendukung tujuan itu maka diperlukan sebuah konsep ekonomi yang ramah lingkungan atau biasa kita sebut dengan Ekonomi Hijau atau Green Economy.
Green Economy
Green Economy atau Ekonomi Hijau adalah model pembangunan yang mengacu pada efisiensi sumber daya, penurunan emisi gas rumah kaca, serta peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial. Ekonomi ini bertujuan untuk mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi, sekaligus menerapkan pembangunan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
Green Economy memiliki 3 agenda utama. Pertama, Pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan PNB (Produk Nasional Bruto) dan PDB (Produk Domestik Bruto). Kedua, Kerusakan lingkungan teratasi ditandai dengan berkurangnya Gas Rumah Kaca. Ketiga, Memastikan kekayaan alam memberi manfaat untuk kesejahteraan manusia.
Lalu mengapa penerapan Green Economy penting untuk Indonesia?
Tanpa adanya penerapan prinsip ekonomi yang ramah lingkungan, Indonesia hanya akan terus berkutat pada masalah yang kian membawa kerugian besar bagi kita semua. Kerugian tersebut antara lain 5.700 HA hutan yang hilang di Indonesia dalam rentan waktu 2000-2016 sebesar IDR 703,551 Miliar. Terjangan bencana alam di awal 2021 berjumlah 556 total bencana alam dengan total kerugian IDR 1.000 Triliun. Serta, meningkatnya suhu bumi 3 derajat celcius dimana idealnya kenaikan hanya 1,5 derajat celcius.
Bagaimana Indonesia bisa mengimplementasikan Green Economy?
Pertama, Kita harus perlahan beralih dari energi batu bara ke energi terbarukan. Kedua, Menghentikan izin baru pembukaan lahan demi menjaga kelestarian hutan. Ketiga, Membuat dan mengimplementasikan kebijakan yang berorientasi pada proteksi lingkungan dan inklusif secara sosial.
Walaupun secara konsep masih ada beberapa pandangan yang berbeda tentang green economy, setidaknya ada ruang kesamaan yaitu untuk terus membangun Indonesia tanpa merusak lingkungan.
Harapannya, green economy dapat membawa Indonesia pada kegiatan pembangunan yang tidak memperburuk emisi karbon dioksida, proses pembangunan yang berkelanjutan, keberlangsungan lingkungan, serta penghapusan kemiskinan.
(Mahasiswi Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang)
Pandangan yang bagus dari anak muda dalam melihat keadaan ekonomi bangsa
BalasHapus