Kota Bima, JangkaBima.com.-
Wakil ketua DPRD kota Bima, Syamsurih SH mengawali kegiatan resesnya di Kelurahan Rontu, Selasa (30/11).
Duta PAN menemui warga di lingkungan Rengge Nae dan seputaran kawasan Mata Air Oi Si'i. Pada saat itu perwakilan masyarakat menyampaikan aspirasinya, diantaranya masalah air bersih, pupuk dan status mata air terlantar yang masih dikuasai Pemkab Bima.
Umar Hamdan ketua kelompok Mata Air Oi Wontu didepan wakil ketua DPRD menyampaikan kondisi mata air Oi SII kini tak terurus dengan baik, padahal dulu menjadi salah satu destinasi wisata paling bayak dikunjungi masyarakat.
Dulu wisata kolam renang di mata air Oi Sii begitu ramai karena masih besarnya debit air, Bahkan bisa memenuhi kebutuhan pengairan persawahan.
sementara saat ini kondisinya sangat memprihatikan, debit air setiap tahun terus menurut. Untuk itu selaku ketua kelompok permata, Umar berharap agar status pengelolaan kawasan mata air Oi Sii dapat dialihkan dari Pemkab Bima ke Pemkot.
Ketua RT 09 dan 10, A Havid dan A M Saleh sampaikan keluhan soal air bersih, warga berharap perhatian pemerintah lakukan bor dalam untuk penuhi kebutuhan Air bersih.
Juga menyinggung soal harga pupuk mahal dan sangat sulit didapatkan, setiap memasuki musim tanam harga pasti melonjak naik, untuk itu diminta pada DPRD dan pemerintah segera mencarikan solusinya, karena akan sangat memberatkan bagi petani.
Selain pupuk juga berharap pembangunan drainase lingkungan agar air dapat dialirkan langsung ke sungai.
Tanggapi permintaan warga, wakil ketua DPRD kota Bima, Syamsurih SH menyampaikan, sesuai amanat UU 13/2022 Tentang pembentukan kota Bima, harapan saya selaku pimpinan DPRD harus pemkab bima sudah serahkan pengelolaan mata air oi Si'i Pada pemkot Bima.
Ini agar pengelolaannya dapat lebih maksimal dan kedepannya bisa dijadikan destinasi wisata.
selaku pimpinan DPRD akan berkoordinasi dengan Pemkot Bima untuk Meminta gubernur NTB fasilitas pertemuan kota dan kabupaten bima soal penyerahan aset oi sii.
Terkait harga pupuk DPRD akan memanggil pihak-pihak terkait, untuk dimintai penjelasan kenapa harga pupuk selalu bermasalah setiap memasuki musim tanam.(JB06).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.