Saat seleksi JPT di aula kantor BKPSDM |
Kota Bima, JangkaBima.com.-
Mengisi jabatan eselon II di 4 OPD, Pemkot Bima Rabu (11/5/2022) mulai melaksanakan ujian seleksi Jabatan Tinggi Pratama (JPT) di aula kantor BKSDM.
Sebayak 20 peserta datang dari pejabat setingkat eselon III berjibaku untuk menduduki jabatan setingkat eselon II di 4 OPD, yaitu Dinas Kesehatan (Dikes), Kesbangpol, Dinas Sosial (Disos) dan Staf Ahli.
Komposisinya peserta ikuti seleksi, 2 pada Dikes yaitu Syafruddin dan Ahmad. 3 pada Disos, Tamsil, Yuliana dan Jamaludin.
Kemudian 5 peserta pada Kesbangpol, A Haris, Muhamad Amiruddin, Syarif Hidayatullah Anwar, Muhammad Hasyim dan Muhammad Guntur.
Sementara jumlah peserta paling banyak pada jabatan staf ahli, 10 peserta ikuti seleksi yaitu, Arif Roesman Effendy, H Ahmad, Ihya Ghazali, Ahmadi, Soekarno, Hj Suhada, Sirajuddin dan A Haris.
Tim Pansel JPT, Mukhlis menyampaikan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan sejumlah rangkaian seleksi yang harus diikuti oleh seluruh peserta, sesuai dengan bidang keahlian yang dilamar.
"Seluruh peserta akan mengikuti sejumlah tahapan, diantaranya uji kompetensi managerial dan psikologi, lalu diikuti penulisan makalah, presentasi dan wawancara, penelusuran rekam jejak, serta penetapan hasil akhir," ujarnya.
Mukhlis menjelaskan, selama pelaksanaan seleksi tim pansel akan bekerja secara profesional dan independen. Yaitu memberikan penilaian bagi peserta ujian, sesuai dengan kemampuannya.
"Kami pastikan seleksi ini berjalan sesuai tahapan. Kemudian untuk hasil seleksi akhir nanti akan diserahkan pada kepala daerah, untuk dinilai dan dipilih untuk menduduki jabatan yang telah dilamar," katanya.
Sementara itu Kepala BKPSDM Kota Bima H Abdul Wahid menjelaskan, tes JPT tersebut dilaksanakan bertujuan untuk memilih calon kepala dinas yang mampu menjadi pemimpin yang bijak dan memiliki sikap managerial yang baik.
Adapun tes JPT tersebut untuk menduduki jabatan pada Dinas Kesehatan, Bakesbangpol, Staf Ahli dan Dinas Sosial.(JB06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.