perwakilan pupuk RKM Pulau Sumbawa |
Pupuk
produksi RKM hadir dengan sejumlah kelebihan, selain harga lebih terjangkau pun
kualitas telah teruji dan bisa diaplikasikan ke seluruh tanaman. Ada tiga jenis yang telah terdaftar secara resmi di
Kementan dan Direktorat Jenderal HKI, yaitu merek RKM Hitan dan RKM Merah.
Perwakilan
pupuk RKM Pulau Sumbawa, Iphul Duta Waskita mengatakan, tujuan utama kehadiran
pupuk RKM di Kota dan Kabupaten Bima yaitu untuk memberikan satu solusi atas
kelangkaan pupuk selama ini.
Ditambah
lagi masalah pengunaan pupuk dan obat obatan yang berlebihan hingga berimbas
pada rusaknya unsur hara tanah " RKM memilliki formulasi baru menangani
kerusakan unsur hara,”ungkap Iphul.
Jelasnya,
fungsi dan keunggulan RKM, selain memberikan efek kesuburan dan peningkatan
produksi hasil pertanian, juga beberapa kelebihan dibanding pupuk lainnya. Yaitu
dapat meminimalisir atau mengurangi penggunaan pupuk kimia Unorganik, ini
karena penggunaan pupuk RKM berkalanjutan dapat langsung memperbaiki ulang
struktur tanah sehingga dengan sendirinya dapat meningkatkan unsur hara tanah.
Kemudian
dapat menjaga kesimbangan unsur hara pada tanah baik makro maupun mikro, dapat
mengurai unsur kimia dalam tanah akibat dari penggunaan pupuk kimia berlebihan.
“
menggunakan pupuk RKM selai lebih hemat karena harga terjangkau pun jumlah
produksi hasil pertanian lebih tinggi dibanding yang lainnya,” pungkas Iphul.
Selama
dua tahun terakhir sudah 130 ton lebih pupuk RKM digunakan oleh petani di Kota
maupun Kabupaten Bima dengan hasil yang lebih memuaskan, dari biasanya hasil
pruksi jagung dikisaran 5-6 ton setiap hektar, dengan menggunakan RKM bisa
mencapai 7-10 ton setiap hektarnya.
“
mari kita coba pupuk ini dan rasakan dan lihat perubahan dan perbedaannya,”
ajaknya.
Selain
memasarkan secara mandiri, distributor pun sudah mulai membangun kemitraan
dengan kelompok tani, tujuannya agar petani merasakan langsung manfaat
penggunakna pupuk RKM. Petani tak lagi harus susah payah mencari pupuk apalagi
dengan harga tinggi saat ini.
Bebicara
dampak lingkungan? Ada gaya hidu baru di era modern, semua manusia menginginkan
makanan yang bebas dari bahan kimia, syarat utama makanan bebas bahan kimia,
dengan hindari penggunaan pupuk berbahan kimia dengan kembali ke tanaman ramah
lingkungan. Pupuk yang menjurus kearah tersebut yaitu RKM.
Bang
Iphul sapaannya pun mengajak seluruh unsur berkepentingan dengan pertanian
untuk bisa sama-sama mempromosikan penggunaan pupuk RKM untuk membantu
kesejahteraan petani kita.
Sementara
untuk bisa mendapatkan pupuk atau ada kelompok tani yang ingin membangun
kemitraan bisa langsung datang atau menghubungi distributir RKM di jalan Imam
Bonjol, Kelurahan Matakando, Kecamatan Mpunda, Kota Bima.
A
Haris petani asal Desa Ntori, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima melalui testimoninya
mengaku, sudah menggunakan RKM sejak musim tanam tahun 2021, selain jumlah
pupuk digunakan lebih hemat juga harga lebih terjangkau.
Kalau
selama ini pupuk lainnya dala satu hekar bisa sampai 10 zak, kalau RKM hanya 5
zak saja, pun hasilnya lebih benyak, dari biasanya 5-6 ton, sementara saat
gunakan RKM bisa mencapai 7.5 ton per hektarnya.
Untuk
itu, tahun ini diwilayanya sudha mula banyak petani jagung menggunakan pupuk
RKM dan penambahan permintaan. Dirinya pun mengajak petani lainnya segera
beralih ke RKM, selaih lebih hemat juga lebih mudah didapatkan dari pada susah
payah mencari pupuk saat ini sangat langka.(JB01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.