Ilustrasi |
Ini berdasarkan hasil perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia dan menunjukkan, kondisi dinamika atmosfer siginifikan yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk wilayah Bima dan Dompu.
Kepala BMKG Bima, Topan Pribadi dalam press rilies, Sabtu (8/4/2023) menyampaikan, kondisi dinamika atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa hari kedepan.
Diantaranya, aktifnya gelombang Rossby Ekuator divergensi lapisan atas dengan kategori sedang dan vortisitas kuat di lapisan 850 mb, 700 mb, dan 500 mb.
Didukung pula oleh suhu muka laut yang menunjukan anomali positif atau lebih hangat serta aliran massa udara keluar yang mendukung pertumbuhan bibit 98S.
Pusat tekanan rendah dan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah belokan, pertemuan, dan perlambatan kecepatan angin dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Bima dan Dompu.
Bibit siklon tropis di wilayah Indonesia yaitu bibit siklon Torpis 98S terpantau di Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki, tepatnya di sekitar 9.7 °LS 129.3° dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum sebesar 996 mb bergerak ke awah Barat Daya.
Beberapa wilayah yang patut di waspadai memiliki potensi cuaca hujan sedang hingga lebat, dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es dan tanah longsor).
Wilayah Kabupaten Bima yaitu Tambora, Ambalawi, Bolo, Palibelo, Donggo, Madapangga, Soromandi, Wawo, Woha, Langgudu, Lambu, Wera, Belo, Lambitu, parado, Monta, Sanggar, Sape, Wera.
Kabupaten Dompu pada wilayah Pekat, Dompu, Huu, Pajo, Woja, Manggalewa, Kempo, Kilo. Sementara untuk Kota Bima terjadi di wilayah Mpunda, Raba, Rasanae Timur, Rasanae Barat, Asakota.
Potensi gelombang tinggi di wilayah Perairan Bima dan Dompu, Tinggi Gelombang Laut 1.25 – 2.5 meter yaitu di perairan utara bima dan Pelabuhan Bima.
Tinggi gelombang Laut 2.5 – 4.0 meter terjadi di perairan selatan Bima. Tinggi gelombang laut 2.5 – 4.0 meter terjadi di perairan Samudera Hindia Selatan NTB.
Menyikapi kondisi tersebut di atas agar para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana alam hidrometeorologi khususnya di wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, serta selalu mengikuti informasi dari Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin atau melalui media sosial resmi milik BMKG dan Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Bima.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.