Foto Tanki penampungan alepiji (atas) dan dermaga Pertamina Bima (bawah) |
Sebelumnya, akademisi Bima, Herman Mpd mempertanyakan proyek dimaksud, sehingga sebabkan terus terjadinya kelangkaan elpiji di wilayah Bima sekitarnya.
Pasalnya selama ini, pasokan gas cair elpiji ternyata masih didatangkan dari Sumbawa dengan menggunakan mobil tanki.
Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi dikonfirmasi mengaku, kelanjutan pembangunan tanki penampungan elpiji dan dermaga di Pertamina Bima terkendala Pandemi Covid-19.
" Salah satu kendalanya akibat pandemi kemarin dan proyek tersebut membutuhkan material khusus utk elpiji," ungkapnya.
Jelasnya, karena memang untuk material dan pengerjaan tanki penampungan, scara teknis butuh treatment khusus dan waktu yang tidak singkat.
" sampai saat ini progresnya sudah mencapai 80 persen, bila tak ada kendala tehnis ditargetkan selesai sebelum akhir tahun " ujar Ahad, Sabtu (10/6/2023).
Tentunya untuk pasokan gas elpiji akan tersedia di Pertamina Bima dan tak lagi dari Sumbawa dan memang tujuan pembangunan tanki penampungan guna mempermudah pendistribusian BBM dan elpiji di Wilayah Bima sekitarnya.(Red)
Ditanyakan pagu anggarannya? Ahad mengaku untuk anggaran kami tidak terlalu paham karena proyek Pertamina pusat/ holding.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.