PJ Wali Kota Bima saat bersalaman dengan Presiden RI |
30 Oktober
2023, Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, HM Rum, hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor)
Kepala Daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik
(Kemendagri).
Rakor yang
dihadiri oleh seluruh PJ Gubernur, PJ Bupati, dan PJ Wali Kota se-Indonesia ini
bertujuan untuk memantapkan penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik
serta mengoptimalkan implementasi program strategis nasional.
Pada kesematan
itu, PJ Wali Kota Bima berkesempatan bertatap muka langsung dengan Presiden, Ir
H Jokowidodo
Pada pertemuan
itu Pemda diberikan tugas untuk segera membangun Mal Pelayanan Publik (MPP)
sebagai langkah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini
diharapkan dapat meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap layanan publik yang
disediakan oleh pemerintah daerah.
Pj Wali Kota
Bima, H. Mohammad Rum, MT, menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik. "Kami siap bekerja sama
dengan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah lainnya serta private
sektor untuk menciptakan Mal Pelayanan Publik yang efisien dan
berkualitas," ujarnya.
Rakor ini
merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di
seluruh Indonesia, dan Pj Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum, MT, menjadi salah
satu pemangku kepentingan yang turut berperan dalam mewujudkannya.
Isu
strategis nasional yang dibahas antara lain adalah ketidakpastian ekonomi
global, perubahan iklim dan bencana peperangan yang berimbas baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap Negara Indonesia. "Jangan terjebak
dengan rutinitas sehari-hari, Kepala Daerah harus mengerti dan memahami kondisi
terkini" ungkap Presiden RI, Ir. Joko Widodo pada saat memberikan arahan
di moment rakor yang diselenggarakan di Istana
Negara ini.
"Bekerja,
berinovasi dan berorientasi pada hasil", tambah Jokowi. Lebih lanjut
Jokowi menekankan memasuki tahun politik, agar Kepala Daerah tetap menjaga
netralitas.
Rangkaian
kegiatan rakor ini selanjutnya dilaksanakan di Kantor Kemendagri RI. Mendagri
RI, Tito Karnavian, dalam arahannya mengungkapkan dengan adanya Keputusan
Pilkada Serentak 2024, memberi peluang lahirnya Penjabat Kepala Daerah dengan
waktu jabatan yang cukup lama, ini merupakan momentum bagi masyarakat untuk
menilai sistem mana yang lebih bagus dalam rekruitment Kepala Daerah, apakah
melalui sistem Pilkada langsung atau sistem non Pilkada melalui mekanisme
penugasan.
Dan untuk
mengawal dan mengevaluasi sistem penugasan penjabat kepala daerah ini,
Pemerintah Pusat melalui Kemendagri RI, akan melakukan evaluasi secara berkala
setiap 3 bulan sekali terhadap kinerja para penjabat kepala daerah.
Rakor ini
diikuti oleh 23 Pj. Gubernur, 37 Pj. Wali Kota, dan 133 Pj. Bupati
se-Indonesia. Beberapa materi pengarahan diantaranya meliputi isu strategis
dari Kemenkeu, Bappenas, Kemenkes, Kemendikbud ristek, Kemenpan RB dan Kementan
yang menjadi prioritas untuk segera dilaksanakan.
Salah satu
isu strategis yang juga menjadi pembahasan penting dalam ajang ini adalah isu
lonjakan inflasi dan stabilitas harga pangan.
Kepala Badan
Pangan Nasional RI yang menjadi key note speakers pada rakor kali ini,
menjelaskan bahwa isu inflasi di daerah merupakan salah satu prioritas yang
harus segera ditangani. Pemerintah Pusat melalui kementerian terkait dan
Bapanas telah melaksanakan berbagai
upaya strategis dalam menekan laju inflasi dan menjaga kestabilan harga pangan baik di tingkat daerah maupun di
tingkat nasional. Hal ini terealisasi dengan bergulirnya program Gerakan Pangan
Murah dan Operasi Pasar setiap Minggu di setiap daerah dengan memanfaatkan
Cadangan Pangan Pemerintah dan pemanfaatan Alokasi Dana Dekonsentrasi Nasional
yang dapat diusulkan oleh Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat.
Akan tetapi
dalam rangka percepatan penurunan inflasi dan menjaga kestabilan harga pangan,
tentunya juga harus dibarengi dengan partisipasi aktif dari semua elemen
masyarakat dengan cara efisiensi konsumsi berbagai komoditi yang menjadi
penyumbang inflasi. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mendukung program
konsumsi pangan melalui program B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman).
"Harapannya,
dengan berbagai program ini, sinergi kebijakan pangan nasional dengan kebijakan
pangan daerah dapat terus diperkuat guna
menjaga stabilitas harga pangan dan menekan laju inflasi, serta ketahanan pangan
nasional dapat terjamin" tutup Kepala Bapanas.
Sementara
itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI kepada kepala
daerah se-Indonesia dalam rangka pemantapan penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik serta mengoptimalkan implementasi program strategis nasional
menuju visi Indonesia Emas 2045 menyarankan agar pemerintah daerah segera
menyusun kebijakan konkrit berupa
penyeselarasan
visi perencanaan pembangunan daerah dengan Visi Indonesia Emas 2045.Dan
memastikan bahwa setiap program dan kebijakan daerah selaras dengan visi
Indonesia Emas 2045, dengan tetap memperhatikan elemen-elemen seperti
pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan keberlanjutan lingkungan.
Selain itu,
Kepala Daerah diharapkan fokus pada program-program strategis nasional yang
telah ditetapkan sebagai prioritas nasional melalui Koordinasi erat dengan
pemerintah pusat untuk memastikan implementasi program yang efektif.
"Manfaatkan
Penggunaan Sumber Daya Lokal, Partnership Publik-Swasta untuk membantu
mengurangi beban fiskal pemerintah daerah, fokus pada pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia di sektor pemerintah daerah. SDM yang
berkualitas akan memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
Manfaatkan teknologi informasi dan inovasi dalam pelayanan publik. Digitalisasi
administrasi dan layanan publik dapat meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas.
Tingkatkan mekanisme pengawasan dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran
daerah. Pastikan transparansi dan integritas dalam setiap langkah, libatkan
masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Ini dapat
meningkatkan pemahaman atas program-program strategis nasional dan menciptakan
rasa memiliki. Pertimbangkan aspek-aspek ketahanan terhadap perubahan iklim
dalam perencanaan pembangunan. Ini sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045 yang
berkelanjutan," ungkap Meneteri PPN/ Kepala Bappenas.
Dan yang
terakhir Lakukan evaluasi berkala atas kemajuan implementasi program strategis.
Dengan pemantauan yang baik, dapat dilakukan perbaikan dan penyesuaian yang
diperlukan.
Dengan
harapan langkah ini dapat membantu kepala daerah dalam menyusun rencana dan
langkah-langkah konkrit menuju visi Indonesia Emas 2045, sambil tetap
memastikan pelayanan publik yang berkualitas dan berkelanjutan, Tutup Kepala
Bappenas.(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.