bimtek kebencanaan pada satuan pendidikan kota bima |
FPRB Mbojo Matenggo bersama
BPBD Kota Bima, Kamis (15/11/2023) gelar Bimtek kebencanaan pada puluhan guru
dan kepala sekolah yang rawan terjadi musibah bencana.
Bimtek mengangkat tema
Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) digelar di aula Kantor BPBD tersebut dibuka kepala BPBD, Gufran dan Ketua Harian FPRB Mbojo Matenggo,
Anwar Arman serta menghadirkan beberapa narasumber.
Dalam laporannya, Anwar
Arman menyampaikan peserta diundang hari ini, datang dari 15 sekolah tingkat SD
yang lokasinya dianggap rawan akan terjadi musibah bencana.
Tujuannya, agar guru dan
kepala sekolah sejak dini memahami bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan
kebecanaan.
Tidak saja dalam penanganan
dan pencegahan pun termasuk diberikan materi tentang merancang manajemen
tanggap bencana “ harapannya, kepala sekolah dan guru sudah miliki panduan
dalam pencegahan maupun saat bencana terjadi,” tegas Anwar Arman.
Tambah mantan anggota DPRD
itu, kedepannya, saat terjadi bencana, guru dapat lebih cepat dalam memberikan
pertolongan pada siswanya, sehingga bisa meminimalisir munculnya korban.
Sementara Kepala BPBD Kota
Bima, Gufran saat membuka kegiatan selain berharap dari hasil bimtek ini dapat
memberikan pengetahuan tentang kebencanaan juga dapat diaplikasi langsung oleh
sekolah-sekolah.
Ini sangat penting agar
kedepannya, saat terjadi bencana, apakah banjir maupun gempat bumi, pihak
sekolah tidak paik dan dapat melakukannya sesuai panduan dan pengetahuan
diterima.
Untuk itu sekolah usai
bimtek secepatnya membuat manajemen pencegahan kebecanaan, termasuk dimana
titik aman untuk mengungsi bisa terjadi bencana.
Tak lupa dirinya menyampaikan beberapa materi tentang kebencanaan, yaitu berkaitan dengan upaya menerapkan manajemen penanggulangan bencana, dilaksanakan melalui tiga tahapan.Yaitu pencegahan dan mitigasi yang masuk dalam tahap pra bencana, tertama berkaitan dengan pencegahan.
Kemudian tanggap darurat,
dilakukan saat kejadian bencana, berupa upaya penyelamatan, bantuan pada
masyarakat dan ketiga tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Ini berkaitan dengan
bantuan tanggap darurat, pendataan kerusakan dan evaluasi kerusakan.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.