Pemkot Bima Rakor Penanganan Bencana Kebakaran dan Angin Puting Beliung

rakor penanganan bencana Kota Bima

Kota Bima, JB.-

Pemerintah Kota (pemkot) Bima gelar Rapat Koordinasi penanganan bencana angin puting beliung di Kelurahan Oi Fo'o dan korban kebakaran di Kelurahan Pane.

 

Rakor digelar Senin, 27 November 2023 dipimpin Sekda, Muhtar Landa dihadiri para Asisten Setda Kota Bima, Kepala Bappeda Kota Bima, Kepala Inspektorat Kota Bima, Kepala Perkim Kota Bima, Kepala PUPR Kota Bima, Kepala BPBD Kota Bima, Kepala BPKAD Kota Bima, para Kabag, Camat Rasanae Timur dan Lurah Oi Fo'o.

 

Rakor membahas upaya penanganan yang telah dilakukan pasca tanggap darurat kebencanaan ditetapkan pasca bencana yang terjadi.

 

Tahapan tanggap darurat bencana yang telah dilakukan sementara bagi korban bencana angin puting beliung di Kelurahan Oi Fo'o meliputi pemberian bantuan berupa selimut, terpal serta kebutuhan dasar lainnya yang dibutuhkan oleh sejumlah pengungsi.

 

Sementara itu, penanganan korban kebakaran di Kelurahan Pane RT 02/RW 01 upaya yang telah dilakukan yakni pembersihan puing-puing material kebakaran dan bantuan tanggap darurat sementara.

 

Sekda menyampaikan, kaitan dengan bantuan rumah yang terdampak akibat bencana angin puting beliung dan kebakaran sejatinya pemerintah selalu siap hadir ditengah duka masyarakat. Selain upaya tanggap darurat bencana yang telah dilakukan, pemerintah juga tengah mempersiapkan upaya membantu pembiayaan sesuai kerusakan bagi rumah terdampak.

"Seperti di Oi Fo'o, pemkot akan bantu mengupayakan perbaikan kembali rumah warga yang sebagian besar kerusakannya pada atap. Sementara 2 unit rumah kebakaran di Pane pun sama, kita bantu pembiayaannya sesuai kerusakan," Muhtar.

 

"Semua pembiayaannya baik rumah korban bencana angin puting beliung maupun korban kebakaran kita anggarkan pada APBD Murni tahun 2024," jelasnya.

 

Mukhtar pun berharap agar masyarakat untuk senantiasa mengantisipasi dan menyiapkan diri untuk menghadapi pergantian musim saat ini yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan jiwa.(red)