Ketua DPRD Kota Bima, Alvian Indrawirawan |
Kota Bima, JB.- Jangan tanya kepedulian lembaga DPRD soal IAIN Bima, selama tiga tahun seluruh anggota DPRD sudah berikan dukungan penuh atas pembentukan dan pembangunannya.
Itu disampaikan ketua DPRD Kota Bima, Alvian Indrawirawan menanggapi pertanyaan PJ Wali Kota Bima yang meminta kepedulian terhadap kelanjutan pembangunan IAIN.
Tegas Dae Pawan sapaan akrab ketua DPRD, selama ini seluruh lini pembangunan daerah adalah dukungan penuh dari legislatif.
Termasuk dulu saat IAIN Bima mau dibentuk, itu tak lain karena dukungan penuh seluruh anggota DPRD dan mantan Wali Kota Bima.
Jelas Pawan, bahkan DPRD pada tahun lalu menyetujui alokasi anggaran Rp 10 Milyar untuk pembangunan kampus IAIN, namun akhirnya masuk Silva karena tak bisa dibelanjakan, lantaran belum resminya serah terima lahan.
"Itu tanda bentuk dukungan serius DPRD terhadap IAIN Bima, jadi kalau ada yang mempertanyakan kepedulian kami, sangat keliru," pungkas duta Golkar.
Bersama eksekutif pun beberapa kali ke pemerintah pusat untuk melobi lahan pembangunan IAIN.
Mengenai alokasi anggaran pembangunan IAIN Bima dicoret di dalam Rancangan APBD Tahun 2024 itu sudah jadi kesepakatan bersama antara eksekutif dan legislatif pun saat itu dihadiri Pj Wali Kota Bima
Dasar pertimbangan karena kelengkapan admnistrasi yang tidak lengkap sebagai dasar pembahasan anggaran. Yaitu proposal permohonan dari komite IAIN Bima.
Tentu ini bukan masalah di DPRD tetapi Pemkot Bima yang tak respon, sehingga pengalokasian anggaran IAIN tahun 2024 terpaksa dihapus " ini regulasi harus di taati, agar tak menjadi persoalan hukum dikemudian hari," tegasnya.
Bagaimana bisa dipaksakan sedangkan proposal permohonan dari Komite IAIN tidak ada, dan ini berpotensi menjadi persoalan hukum, ini kesalahan eksekutif sendiri yang tidak taat prosedur administrasi." Jelas Dae Pawan.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.