Ilustrasi |
Kota Bima, JB.- Kesimpulan rapat koordinasi (Rakor) rencana pembangunan kampus IAIN Bima di mataram pekan lalu. salah satunya, bahwa rencana pembangunan fisik kampus masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres).
Termasuk
kapan waktu kepastian pendirian Kampus IAIN Bima yang direncanakan akan dimulai
pada tahun 2024, proses hibah lahan dari Pemkot Bima kepada Kemenag RI akan
dilaksanakan pada tanggal 28 atau 29 Desember 2023 , dan operasionalisasi
kampus akan dimulai pada bulan Januari 2024.
Menyikapi
keputusan rapat tersebut, Komite meminta pendekatan teknokratik untuk
mewujudkan berdirinya Kampus IAIN Bima.
Sementara
perwakilan Kemenag RI, Prof Syarif, menyatakan dukungan atas hadirnya IAIN Bima
sebagai prioritas, meskipun masih terdapat kendala teknis dan
administrasi yang harus segera disikapi oleh Pemkot Bima dan Komite IAIN Bima.
Beliau
menegaskan bahwa jika kendala tersebut dapat segera diatasi dan diwujudkan dalam
bentuk berdiri dan beroperasinya kampus IAIN Bima, maka pemerintah pusat
melalui Kemenag dan pihak terkait lainnya akan memfasilitasi dan
mendukung agar IAIN Bima dalam dua tahun dapat menjadi UIN Bima.
Berbicara
tentang berbagai kendala yang menjadi salah satu fokus pembahasan dalam rapat
tersebut, Prof Ismail selaku anggota Komite Pendirian IAIN Bima, menyoroti
tanggapan negatif dari beberapa pihak atas hadirnya IAIN di Kota Bima.
Komunikasi
proaktif dengan semua pihak termasuk masyarakat dan kampus swasta eksisting
diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini.
Rakor
digelar di Kota Mataram pekan lalu itu dihadiri Komite Pembentukan IAIN Bima serta
Dewan Pembina, Pj Wali Kota Bima, HM Rum saat itu juga turun didampingi kepala
Inspektorat, Kepala BPKAD dan perwakilan dari Kementerian Agama RI.
Untuk
informasi, pada media ini, Ketua DPRD kota Bima, Alvian Indrawirawan mengungkap
bahwa di tahun 2024 tak dialokasikan anggaran untuk pembentukan dan pembangunan
IAIN Bima. Sehingga rencana pembangunan IAIN sedikit tidak akan terhambat.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.