pj Wali Kota Bima saat bagian bantuan stunting |
Rabu (6/11/2023) Pemerintah Kota (Pemkot) Bima gelar acara
intervensi terhadap penderita stuting, berupa pembagian bantuan ratusan krak telur bagi ibu
dan balit.
Acara digelar di aula kantor Kelurahan Ntobo dihadiri langsung
oleh Pj Wali Kota Bima, Hm Rum, perwakilan dari Bank BSI, Kejaksaan dan
sejumlah kepala OPD.
Pembagian ratusan krak telur ini bagian program penurunan
stunting di Kota Bima dalam rangka mempersiapkan generasi emas 2045.
Kerja pemerintah dalam hal penurunan stunting bukan hal mudah, pasalnya, stunting masih menjadi masalah gizi
utama bagi bayi dan anak dibawah usia dua tahun di Indonesia. Kondisi tersebut
harus segera dientaskan karena akan menghambat momentum generasi emas Indonesia
2045.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menargetkan angka
Stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024. Guna mencapai target tersebut,
seluruh pihak diminta berkolaborasi menuntaskan Percepatan Penurunan Stunting.
Berdasarkan laporan sistem elektonik pencatatan dan pelaporan
Gizi berbasis masyarakat atau E-PPGBM yang memuat data hasil pengukuran dan
pelaporan gizi yang dientri setiap bulan oleh Pengelola Gizi di tiap-tiap
Puskesmas, angka stunting Kota Bima per 30 Oktober 2023 sebesar 11.52 %.
HM Rum menyampaikan rasa terima kasih dan
mengapresiasi Bank BSI cabang Bima dan Kejaksaan Negeri Raba Bima yang pada
hari ini bersama-sama pemerintah Kota Bima berupaya mengintervensi penurunan
angka stunting di Kota Bima.
Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa
dukungan semua pihak untuk menekan dan menurunkan angka stunting khususnya di
Kota Bima. Sebagaimana lazimnya program nasional serta tugas beliau di Kota
Bima yang diamanatkan Mendagri menjadi Pejabat Wali Kota Bima salah satunya
berupaya menekan angka stunting pada tahun 2024 menjadi 14 %.
"Ini memang tidak mudah, tapi saya meyakini dan optimis dengan kolaborasi intervensi seperti ini, tahun depan stunting di Kota Bima mampu kita tekan 1 porsen dari angka saat ini 11.52 porsen per Oktober 2023," ujar Penjabat Wali Kota.
HM Rum berharap upaya dan ikhtiar intervensi seperti ini tidak saja berhenti di Kelurahan Ntobo, melainkan dapat menyebar di kelurahan-kelurahan lain di Kota Bima. Sehingga kemiskinan ekstrim pun mampu dituntaskan bersama dan mewujudkan Indonesia generasi emas 2045. Tutupnya.
Pada acara tersebut, intervensi bantuan telur hasil kerjasama
antara Pemerintah Kota Bima bersama BUMN/BUMD berupa telur sebanyak 100 krak
yang diperuntukkan bagi 88 orang ibu dan balita di Kelurahan Ntobo dari 4
posyandu yang menjadi cakupan wilayah kerja Puskesmas Penanae.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.