Terkini kondisi masjid Agung Al Mujahidin Kota Bima |
Masjid yang dulunya kerap jadi
sorotan masyarakat karena terbengkalai itu pun kini terlihat begitu
megah dengan warna keemasan dan penataan dinding bangunan yang indah serta
penataan halaman rapi.
Hanya saja, untuk menuntaskan
keseluruh pengerjaan pembangunan Masjid Agung di Kota Bima itu masih
membutuhkan anggaran sekitar Rp 16 milyar.
Kepala Dinas PUPR Kota Bima, Agus
Purnama mengatakan, untuk pengerjaan di tahun 2023 sudah tuntas, dengan
keseluruan anggaran digelontorkan sebesar kurang lebih Rp 18 Milyar, dimulai
dari tahun 2021 dan 2023.
“ kalau untuk halaman dan dinding
serta kubah sudah selesai, tinggal penguatan strukturnya saja,” ungkap Agus.
Untuk menuntaskannya secara keseluruhan
memang masih membutuhkan anggaran lanjutan, yaitu untuk pengerjaan penguatan
struktur dalam bangunan yang diperkirakan masih membutuhkan anggaran Rp 16
milyar.
Kalau sudah dikerjakan penguatan
strukturnya maka seluruh pengerjaan pembangunan masjid Agung Al Muwahidin
selesai secara keseluruhan.
Kemegahan masjid Agung Al
Muwahidin saat ini pun menjadi kebangaan besar masyarakat Kota Bima, beranda
media sosial pun penuh dengan postigan tentang foto-foto kondisi masjid.
Untuk informasi, pembangunan
Masjid Agung Al Muwahidin sempat terunda dan terlantar puluhan tahun, pasca
bangunan masjid awal dirubuhkan.
Perubahan kepemimpinan Wali Kota
pun tak sanggup menuntaskannya, selama ini pembangunannya hanya bersumber dari dukungan
seadanya dari pemerintah daerah, ditambah
sumbangan pribadi serta swasta dan BUMN.
Lalu pada pilkada Tahun 2018,
pasangan calon Wali Kota Bima dan Wakil Wali Kota Bima saat itu, HM Lutfi dan
Feri Sofiyan menjanjikan untuk menuntaskannya.
Setelah dilantik, beberapa kendala
sempat menghadang kelanjutan pembangunannya, mulai dari masaah status lahan wakaf
hingga Pemerintah Daerah tidak bisa mengambil alih pembangunannya.
Sampai kemudian Lutfi-Feri
mendorong untuk tetap dibangun, kemudian pada tahun 2021 mulai dibangun dengan
anggaran sebesar Rp 9 milyar, karena kendala regulasi di tahun 2022 tak bisa
dilanjutkan.
Pada tahun 2023 kembali
digelontorkan anggaran Rp 8 milyar lebih dan dapat diselesaikan pada akhir bulan
pebruari tahun 2024 kemarin.
Sementara untuk alokasi anggaran kelanjutannya
sepertinya tidak dialokasi oleh Pj Wali Kota Bima, HM Rum di Tahun 2024 ini.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.