Pj saat berikan sambutan di sholat idul fitri 1445 H |
Mengawali sambutannya, beliau menekankan
pentingnya mempertahankan semangat fitrah pasca ibadah Ramadan 2024 M.
Beliau juga mengajak seluruh umat Islam
untuk terus mengamalkan nilai-nilai kebaikan dan kebijaksanaan yang diperoleh
selama bulan suci Ramadan, serta menjadikan momentum tersebut sebagai awal yang
baru untuk meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat.
Bahwa Ibadah Idul Fitri merupakan bentuk
ketaatan kepada Allah SWT, di mana umat Muslim merayakan akhir dari bulan
Ramadan yang penuh dengan ibadah, pengendalian diri, dan introspeksi spiritual.
Kesucian ibadah ini terletak pada kesetiaan umat Muslim dalam menjalankan
segala perintah Allah selama bulan Ramadan dan kemudian merayakannya dengan
penuh kegembiraan dan syukur di hari Idul Fitri.
Selain itu, Idul Fitri juga merupakan
waktu untuk membersihkan hati dari dendam dan kebencian melalui pemaafan dan
maaf-memaafkan. Kesucian ibadah ini tercermin dalam kemampuan umat Muslim untuk
memaafkan kesalahan dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, sehingga
tercipta kedamaian dan harmoni di antara masyarakat.
Beliau menambahkan bahwa Idul Fitri
menggambarkan momen kesucian spiritual di mana umat Muslim mencapai kesempurnaan
dalam ibadah selama bulan Ramadan. Hal ini merupakan waktu untuk bersyukur atas
nikmat dan rahmat Allah serta menguatkan tekad untuk tetap menjaga kesucian
hati dan perbuatan di masa yang akan datang.
HM Rum juga menyampaikan bahwa Idul Fitri
1445 H memiliki makna yang sangat penting bagi kesinambungan roda pemerintah
dan kehidupan sosial masyarakat Kota Bima. Momentum ini tidak hanya sebagai
akhir dari ibadah puasa Ramadan, tetapi juga sebagai awal dari fase baru dalam
memperkuat persatuan, solidaritas, dan semangat kebersamaan dalam masyarakat.
Lebih detail HM Rum menjelaskan bahwa
bagi roda Pemerintahan Kota Bima, Idul Fitri menjadi momen untuk meningkatkan
komunikasi dan interaksi dengan masyarakat. Pemerintah Kota Bima dapat
menggunakan momentum ini untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan
rakyat, serta mempererat ikatan kebersamaan dalam upaya membangun Kota Bima
yang lebih baik.
Sementara itu, bagi kehidupan sosial
masyarakat, Idul Fitri menjadi waktu untuk memperbaiki hubungan antarindividu,
keluarga, dan tetangga. Masyarakat Kota Bima dapat saling memaafkan dan
memperkuat tali silaturahmi, sehingga menciptakan lingkungan sosial yang
harmonis dan mendukung, urainya.
Dengan demikian, Idul Fitri 1445 H bukan
hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga menjadi landasan bagi kelanjutan
pembangunan dan kemajuan sosial di Kota Bima melalui penguatan hubungan antara
pemerintah dan masyarakat serta antar warga masyarakat itu sendiri.
Dalam suasana yang penuh khidmat, jamaah
yang hadir menerima dengan antusias pesan-pesan bijaksana dari Pj Wali Kota,
sembari berharap akan terus merasakan kedamaian dan keberkahan di Kota Bima.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.