Notification

×

Iklan

Iklan

Kesbangpol Kota Bima Sosialisasi Pencegahan Konflik Sosial pada Pelajar dan Mahasiswa

| Rabu, Juni 19, 2024 WIB Last Updated 2024-06-19T10:20:31Z
Sosialisasi Kesbangpol kota bima 
Kota Bima, JB.-

Rabu (17/6/2024) Bakesbangpol Kota Bima gelar sosialisasi pencegahan konflik sosial pada pelajar dan mahasiswa.


Sosialisasi kali ini mengangkat tema, temu bima pemuda, pelajar dan mahasiswa untuk pencegahan konflik sosial kota bima tahun 2024.


Acara digelar di aula kantor Perpustakaan Daerah Kota Bima itu menghadirkan narasumber dari Kabid PMSPK H Abdul Haris, Kabag Rencana Polres Bima-Kota, Kompol Nusra nugraha,

Ustat Iskandar Dan Kepala DP3A Kota Bima, Syahruddin.


Kepala Bakesbangpol Kota Bima, M Hasyim saat buka sosialisasi menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mencegah terjadinya konflik sosial. Diantaranya adanya keterlibatan pemuda, pelajar hingga mahasiswa dalam menjaga ketertiban dan keamanan secara bersama. 


"Kami sebagai perwakilan dari pemerintah daerah belum bisa bekerja secara maksimal karena adanya keterbatasan, sehingga dengan adanya komitmen dan keterlibatan semua pihak maka keamanan dan ketertiban dapat berjalan dengan baik dan kondusif," ujarnya. 


Muhammad Hasyim menjelaskan, untuk menjaga situasi daerah tetap damai diperlukan upaya komunikasi, sinergitas dan kolaborasi seluruh stakeholder dalam memelihara kondusifitas di daerah. Terutama bagi para peserta yang hadir hari ini, dapat memiliki peran penting untuk menjadi pengawas dan kontrol sosial demi terciptanya kondisi daerah yang aman. 


Melalui sosialisasi kegiatan ini kami berharap bisa memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi peserta, untuk bersama meningkatkan semangat kebersamaan dan bahu membahu menjaga lingkungan dari segala gangguan dan ancaman baik yang bersifat umum, kenakalan remaja, konflik sosial dan lainnya.


Muhammad Hasyim mengungkapkan, saat ini pemuda, pelajar hingga mahasiswa memilki kemudahan untuk mengakses dunia digital, artinya apapun informasi yang disampaikan melalui jejaring sosial dapat langsung diterima, tanpa harus ada cros cek terlebih dahulu. 


Hal ini bisa dapat diperparah dengan kurangnya pengetahuan dan keinginan dari masyarakat untuk melakukan cros cek kembali terhadap informasi yang diterima melalui jejaring sosial, sehingga menyebabkan maraknya berita hoax dan fitnah menyebar di media sosial.


"Dengan adanya sosialisasi ini, pemerintah daerah berharap pada peserta yang hadir dan juga masyarakat agar lebih teliti dalam menerima setiap informasi yang disampaikan di media sosial. Sehingga bisa tercipta kondusifitas daerah yang aman dan damai, bila semua pihak dapat bekerjasama dengan baik," tandasnya.(Red)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.