Notification

×

Iklan

Iklan

Dampak krisis Air Bersih Periode Juli 2024 di Kota Bima Berkurang

| Senin, Juli 22, 2024 WIB Last Updated 2024-07-22T13:20:13Z
Kalak BPBD Kota Bima saat penyaluran air bersih
Kota Bima, JB.- Dampak krisis air bersih di Kota Bima di periode bulan juli Tahun 2024 mulai berkurang. Termasuk cakupan jumlah wilayah dan Kepala Keluarga (KK).


Kepala BPBD Kota Bima, Gufran MSi pada jangkabima.com mengatakan, hasil survei di lapangan Data per Januari sampai dengan April 2024, dari 41 Kelurahan terdampak kekeringan terjadi di 13 kelurahan atau sebanyak 15.863 jiwa.


13 Kelurahan terdampak tersebut, yaitu Kelurahan Tanjung, Melayu, Dara, Pane, Sambinae, Paruga, Manggemaci, Panggi, Kendo, Penanae, Jati Baru, Jati Baru timur dan Kelurahan Kodo.


Namun untuk periode  bulan juni 2024 mengalami penurunan jumlah wilayah terdampak. 


Ini setelah dilakukan penanganan serius oleh Pemkot Bima, selain penyaluran yang insentif dilakukan bersama BPBD, Dinas Sosial, Bagian Umum, Kepolisian dan Brimob serta Bank NTB, juga didukung dengan telah terbentuknya UPT Air Bersih.


" Dari 15.863 jiwa terdampak, di bulan Juli ini berkurang menjadi hanya 12.943 jiwa saja atau dari 13 kelurahan tinggal 10 kelurahan saja," ungkap Gufran.


Lanjutnya, aksi nyata dilakukan UPT Air bersih yaitu dengan melakukan perbaikan-perbaikan mesin pompa air yang sebelum rusak dan kini telah dapat beroperasi kembali. Seperti pompa berlokasi di Kantor camat Mpunda, Penatoi, Penanae dan Panggi.


Tambahnya, dengan berfungsi kembalinya sejumlah pompa, sejumlah wilayah yang sebelumnya alami kendala mendapatkan pasokan air bersih sekarang telah tertangani.


Hanya saja, selalu kepala BPBD dirinya mengimbau pada masyarakat untuk menghemat dalam penggunaan air tanah.


menanam pohon sebanyak mungkin baik di halaman rumah, kantor dan sekolah dan tidak merusak lingkungan hutan.


Memperbanyak resapan air dengan membuat sumur resapan atau biopori, menjaga dan merawat sumber-sumber air yang tersedia dan membuat lumbung-lumbung penampungan air.(Red)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.