Bincang pilkada damai Lembidara dan Jurnalis |
Kegiatan digelar,
Juma’at (16/8/2024) mengangkat tema “Damai Dalam Bingkai Kemerdekaan"
menjelang Pilkada 2024.
Pada kegiatan
tersebut menghadirkan narasumber dari Kepala Badan Kesbangpol Kota Bima, M
Hasyim dan Sekretaris Lembidara, Ustad Sudirman Makka.
Mengawali
bincang santai, Ketua Lembidara Bima, H Eka Iskandar, mengatakan, Lembidara
merupakan lembaga yang hadir untuk mengambil bagian tersendiri dalam
pembangunan Kota Bima.
Termasuk saat
ini dalam rangka menyambut HUT RI dan menjelang Pilkada serentak 2024 dengan
satu tujuan, bagaimana mewujudkan Kota Bima yang damai.
Eksistensi
Lembidara kata Eka, kini dilirik oleh dua lembaga internasional, yaitu Ma'rif Institut
dan Nurani Perdamaian. Dual lembaga
tersebut jelas Eka, pernah mengundang Lembidara ke Surabaya untuk mengikuti
kegiatan mereka. Kemudian dalam waktu dekat, yaitu di September akan diundang
lagi ke Makasar.
"Dua lembaga tersebut siap hadir juga di Bima dengan konsep, Kita merajut kebersamaan," jelas Eka. tambahnya, Lembidara sekarang posisinya sebagai CSO yang memayungi lembaga yang ada yang sevisi untuk membantu Pemerintah menumbuhkan iklim yang kondusif.
Sementara Kepala Kesbangpol Kota Bima, M Hasyim dalam pemaparannya mengungkapkan perlunya kedamaian, karena Damai berkorelasi dengan kemerdekaan, "Damai dan kemerdekaan itu merupakan kedua konteks yang akan berhadapan dengan Pilkada," ungkapnya.
Untuk menciptakan kedamaian jelas Hasyim, ada dua kunci, yaitu saling mengenal dan saling memahami, "Perbedaan itu pilihan orang perorangan, dan itu harus kita hargai," katanya.
Dalam konteks kedamaian, ada tiga potensi yang perlu diwaspadai, yaitu potensi ancaman narkoba, radikalisme dan potensi konflik."Tapi dalam pemetaan kita dalam beberapa pekan terakhir, indeks potensi kerawanan menjadi nomor satu. Ini dipicu mulai adanya pengelompokan menuju pilkada," jelasnya.
Untuk itu,
dihimbau kepada jurnalis sebagai pilar negara yang penting dalam memberikan
edukasi dan kecerdasan yang luar dalam penyebaran informasi.
"Jadikan
tulisan yang memiliki cita rasa tinggi sekaligus menjadi ilmu bagi masyarakat
untuk menyaring informasi," sarannya.
Narasumber lainnya, Sudirman Makka, menegaskan soal kondisi Bima yang selama ini selalu dibilang konflik. Bima daerah konflik itu pandangan orang dari luar. Dan ini dimanfaatkan NGO untuk kepentingan pribadi.
"Padahal
sesungguhnya, Bima itu aman-aman saja. Bahkan tak ada konflik di Bima, apalagi
konflik yang berkepanjangan," tegasnya. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.