Brida kota bima saat kenakalan inovasi puzaka |
Acara turut dihadiri Kepala Brida Kota Bima Abdul Rafik, Kabid PPIT Brida Zainul Arifin, Dewan Pendidikan HM Yamin, serta perwakilan pengawas pendidikan, TK 29 Kota Bima dan TK M Hilir Ismail, Himpaudi dan pegawai setempat.
Kepala Brida Kota Bima Abdul Rafik menyampaikan, secara garis besar inovasi ialah hasil pemikiran, penelitian, pengembangan, pengkajian atau penerapan yang mengandung unsur kebaruan dan telah diterapkan serta memberikan kemanfaatan ekonomi dan sosial.
Artinya inovasi merupakan suatu ide yang didapat atau dibuat oleh seseorang atau lebih atas suatu hal yang sebelumnya telah lama ada, kemudian diberikan sentuhan yang berbeda sehingga menghasilkan hal baru, baik secara fungsi maupun fisik.
"Inovasi berawal dari ide, gagasan pikiran yang kemudian diwujudkan dalam sebuah bentuk atau rupa, sehingga bisa memberikan manfaat untuk masyarakat luas sehingga bernilai ekonomis maupun sosial," ujarnya.
Abdul Rafik mengungkapkan, inovasi PUSAKA budaya Bima ini merupakan bagian dari pengenalan budaya melalui permainan edukatif, yang merupakan hasil karya dari Ahmad Yani Muhlis, Adhi Aqwam, Neneng Halidah dan Jainul Arifin.
Adapun yang melatar belakang penelitian ini berangkat dari masalah lingkungan yang disebabkan oleh limbah kayu yang tidak terkelola dengan baik, sehingga berdampak pada polusi udara dan pencemaran dari senyawa kimia pelapis kayu. Maka PUZAKA dirancang sebagai media pengenalan budaya Bima kepada anak-anak, sambil mendukung pengembangan keterampilan kognitif dan motorik mereka.
"Karya ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kayu dari industri mebel di Kota Bima, menjadi alat permainan edukatif dalam bentuk Puzzle yang disebut Puzzle Limbah Kayu (PUZAKA) Budaya Bima," pungkasnya.
Mantan Kabid Koperasi Diskoperindag itu mengungkapkan, saat ini telah ada 100 lebih inovasi yang terdata oleh pihaknya dengan berbagai macam bentuk, fungsi serta kegunaannya. Maka dari itu Brida mengajak bagi inovator yang telah membuat inovasi untuk terus mengembangkannya, dan bagi yang belum membuat inovasi diberikan kesempatan untuk membuat karya.
"Kami berharap dengan adanya inovasi yang terus berkembang dengan maju, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas," tandasnya.
Sementara itu Kabid PPIT Zainul Arifin menambahkan, kontribusi dan potensi dari inovasi PUZAKA tidak hanya memberikan solusi untuk masalah lingkungan dan pendidikan di Kota Bima, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal dan mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
"Guna inovasi ini dapat bermanfaat untuk masyarakat terutama lembaga pendidikan, Brida berencana akan terus mensosialisasikan inovasi PUZAKA dengan mengundang atau mengunjungi sekolah, agar bisa bermanfaat dan bisa bernilai ekonomi," ujarnya.(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.