acara doa bersama dimulai program nufred |
Pembangunan drainase primer yang dimulai di kelurahan Rite ini dihadiri oleh Pj. Wali Kota Bima, Drs. Mukhtar, MH, Ketua DPRD Kota Bima, Syamsurih, SH, Pj. Sekda Kota Bima, Kepala PUPR Kota Bima, Sekretaris Bappeda Kota Bima, Direksi NuFrep Supan II, Direksi UFCS Supan I, Kontraktor Nindya Pembangunan KSO, Konsultan Bridging NuFrep, Camat dan Lurah.
Untuk diketahui, lokasi saluran drainase primer tersebut meliputi, Rite-Matakando-Santi sepanjang 2,4 KM, Penatoi-Santi-Salama sepanjang 1,4 KM, Panggi sepanjang 535 meter, Sambinae sepanjang 1,4 KM, Amahami sepanjang 5,3 KM, Monggonao-Pane-Salama 2 KM.
Pj. Wali
Kota Bima, Mukhtar, mengatakan, atas nama masyarakat dan pemerintah Kota Bima
menyampaikan ucapan terima kasih kepada BWS-NT 1 yang telah memilih Kota Bima
sebagai pelaksanaan pekerjaan pembangunan drainase primer sebagai upaya
pengendalian banjir di Kota Bima.
“yang mendapatkan
mega proyek pembangunan drainase primer ini, sambung Mukhtar, hanya Kota Bima
yang mendapatkan rahmat Allah SWT dari 10 Kabupaten/kota di NTB yang mengajukan
proposal. Sementara di Indonesia hanya 5 kota yang berhasil mendapatkan proyek
ini, salah satunya Kota Bima,” ungkapnya.
Tentunya Ini
semua berkat ikhtiar dan do'a kita bersama, sehingga Kota Bima mendapat
anggaran 238,72 miliar untuk 6 saluran drainase primer dan 80 miliar untuk
kolam retensi. Bayangkan kalau kita andalkan APBD Kota Bima, tentu tidak akan
bisa.
"Pada
bulan November 2024, akan mulai dilakukan tahapan pelelangan pembangunan kolam
retensi dengan pagu 80 miliar. Kemudian awal 2025, akan disiapkan proses
pekerjaan penataan sungai Ntobo dan sungai Lanco Jatibaru dengan pagu 190
miliar. Tahun ini Kota Bima ketiban rejeki", ucapnya.
Mukhtar
berharap, sebagai rasa syukur kita warga Kota Bima mari sama-sama menjaga keamanan
selama proses pekerjaan pembangunan ini berlangsung. Kedepannya setelah proses
pembangunan proyek ini selesai 100 porsen kita rawat bersama.
"Mudah-mudahan
dengan dibangunnya drainase primer, normalisasi sungai dan kolam retensi di
Kota Bima ini banjir yang tiap tahun melanda Kota Bima bisa teratasi".
pungkasnya.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.