Apel siaga bawaslu Kota Bima |
Apel berlangsung di halaman Kantor Wali Kota Bima dihadiri
Pj Sekda Kota Bima, Supratman, MAP, Wakapolres Bima Kota, Kompol Herman,
perwakilan Kodim 1606 Bima, sejumlah perwakilan OPD Kota Bima. Hadir juga
sejumlah Organisasi kepemudaan (OKP), pokja yang dibentuk Bawaslu,
termasuk media massa.
Seluruh jajaran Bawaslu Kota Bima, Panwascam dan
koordinator kesekretariatan hingga staf. Hadir juga seluruh Pengawas
Kelurahan/Desa (PKD) dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) sebanyak 218
orang.
Kegiatan ini merupakan agenda mengecek kesiap
siagaan seluruh unsur dalam Bawaslu Kota Bima dalam mengawasi tahapan
krusial pemilihan 2024. Khususnya untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur NTB, pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima.
Terlebih antisipasi kerawanan pelanggaran jelang pungut hitung Tanggal 27 November 2024. Menurut Ketua Bawaslu Kota Bima, Atina, apel siaga ini untuk memastikan kesiapan seluruh jajarannya dalam pengawasan dua agenda besar perhelatan demokrasi itu. Ada dua titik tekan yang ia sampaikan.
Pertama, pengawasan yang mengedepankan integritas
Bawaslu, dari unsur pimpinan, kesekretariatan, sampai tingkatan Panwascam, PKD
hingga PTPS.
“Kita menjunjung tinggi integritas. Jangan sekali
sekali mengabaikan soal integritas. Karena sukses tidaknya
penyelenggaraan Pemilihan serentak 2024, salah satu faktornya adalah
integritas kita dalam pengawasan,” tegas Atina dalam amanatnya.
Kedua, dalam teknis pengawasan, semua tingkatan harus
siaga dan menjaga kedisiplinan. Di mana, salah satu ujung tombak
pengawasan saat pemungutan suara nanti adalah PTPS. Atina mengingatkan,
agar 218 PTPS yang sudah dilantik, lebih disiplin dengan datang awal waktu.
Sehingga semua proses, sebelum, saat dan setelah pencoblosan dapat dipantau
detail tiap potensi pelanggarannya.
“Karena posisinya sebagai ujung tombak, maka PTPS
harus memastikan tidak ada yang luput dari proses pengawasan. Jaga kesehatan
dan kekompakan,” tegasnya.
*Gelar Donor Darah*
Sebagai rangkaian apel siaga, digelar donor darah
bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Terkumpul sedikitnya 35
kantong hasil donor peserta apel siaga.
Donor darah selain untuk kegiatan sosial, juga
bermanfaat bagi kesehatan para pengawas. Setidaknya, dengan mendonor,
mengurangi potensi penyakit pada para pengawas lapangan. Kesehatan mental juga
terjaga. “Jadi ketika melakukan pengawasan, kondisinya benar benar fit,”
ujar mantan wartawan ini.
Donor darah dimeriahkan UMKM Demokrasi, terdapat
juga pembagian stiker sosialisasi terkait netralitas ASN, politik uang, mencegah
hoaks dan ujaran kebencian. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.