Rumah warga rusak akibat angin kencang |
Kalak BPBD melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik M. Nurul
Huda, ST., MT pada JangkaBima.com menyampaikan ,kronologis kejadiannya, sekitar
pukul 12.00 wita sampai 12.30 wita telah terjadi hujan dengan intensitas tinggi
di sertai angin kencang yang mengakibatkan rumah warga dan bangunan lainnya
rusak pada bagian atap, serta beberapa pohon tumbang.
Di Kecamatan Palibelo, yaitu Desa Belo, angin kencang mengakibatkan 11 unit rumah warga rusak berat termasuk bangunan kampus STKIP Tamsis. Enam unit rumah warga Desa Bre juga rusak. Selanjutnya juga dari laporan masuk satu rumah warga Desa Teke.
Kecamatan Woha meliput Desa Talabiu akibat angin
kencang merusak enam rumah warga termasuk gudang garam milik petani sebanyak 58
bangunan. Desa Rabakodo satu rumah warga juga rusak akibat angin kencang
terjadi kemarin siang, dua rumah warga Desa Risa.
Kecamatan Madapangga, sebanyak 38 rumah warga Desa
Tonda alami rusak berat maupun ringan, empat rumah warga Desa Mpuri dan
kerugian akibat musibah angin kencang Rp 1.6 milyar.
Lanjut Huda, pemerintah saat ini telah melakukan
koordinasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait untuk dapat secepatnya dapat
memberikan bantuan bagi korban terdampak bencana.
Sementara untuk bencana kekeringan akibat musim
kemarau panjang Jelas Huda, tejadi di Desa Diha dan telah dilakukan upaya
pendistribusian air bersih sebanyak 14.000 liter untuk memenuhi kebutuhan warga
terdampak.
Kemudian Desa Runggu pada hari Sabtu tanggal 02
November telah di lakukan Pendistribusian bantuan 28.000 liter air bersih untuk
kebutuhan warga.
Disampaikan pula imbauan kepada seluruh masyarakat
agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga
tetap waspada terhadap cuaca extrim serta bencana yang terjadi seperti banjir
bandang, angin putting beliung dan tanah longsor, kekeringan dan wabah Penyakit
rabies serta kebakaran hutan dan lahan.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.