BRIDA Kota Bima melalui berbagai upaya inovasi di berbagai sektor di
pemerintahan adalah bagian yang terintergrasi dan tak terpisahkan dengan upaya
meningkatkan pelayanan untuk membangun daerah yang lebih baik.
Berbagai Inovasinya telah membuat tercengang Kota besar lain di Indonesia, ini
membuat nama Kota Bima kini lebih dikenal dikancang Nasional. Bahkan inovasi
kini berhasil meraih berbagai penghargaan. Terakhir keluar sebagai peringkat
pertama untuk wilayah regional IV diajang malam apresiasi riset dan inovasi
daerah Tahun 2024.
Inovasi dihasilkan tentunya dapat membantu menciptakan hal baru untuk
mempermudah cara kerja pelayanan, memangkas semua system birokrasi yang
panjang sehingga lebih efektif dan efisien.
Selain inovasi, satu hal yang mendasar dalam menentukan arah kebijakan
pemerintah daerah ditentukan dari hasil riset. Ide mengembangkan Pembangunan di
berbagai bidang sudah seharusnya berpatokan pada hasil riset termasuk dalam hal
ini kebijakan kepala daerah untuk menentukan skala prioritas, skala kecepatan
Pembangunan.
Hadirnya Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) tentu saja diharapkan akan
mampu mendorong semua hal tersebut, BRIDA Kota Bima yang dibentuk sejak awal
2023 telah melakukan berbagai upaya, termasuk menfasilitasi serta mendampingi
kerja riset dan inovasi di berbagai sektor yang diwakili oleh Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) lingkup pemerintah Kota Bima serta unsur lain di luar
pemerintahan.
Pemkot Bima secara berturut-turut telah berhasil meraih penghargaan di
bidang inovasi sebagai Kota Terinovatif yang diselenggarakan baik oleh
Kementerian Dalam Negeri melalui Innovate Government Award (IGA), maupun lomba
yang diselenggarakan oleh Kementerian PAN RB, penghargaan ini telah diraih
Pemkot Bima tentu tidak datang begitu saja melainkan upaya ini berhasil diraih
melalui kerja keras tim yang solid. “Kita sangat berharap karya inovasi serta hasil
riset yang dilahirkan ini akan menjadi bagian penting dalam pengambilan
Keputusan serta kebijakan pemerintah yang akan dimanfaatkan secara optimal,”
ujar Sekretaris BRIDA, Adhi Aqwam, ST, M.Eng, M.Sc, beberapa waktu lalu.
Menciptakan iklim inovasi maupun riset di daerah bukan pekerjaan mudah
tentunya, apalagi BRIDA merupakan OPD yang baru lahir dan terbentuk tidak lebih
dari tiga tahun, keberhasilan yang diraih tentu memiliki makna tersendiri,
bukan semata sebagai kebanggaan saja akan tetapi bagaimana seharusnya hasil
tersebut benar benar diterapkan oleh daerah untuk masuk dalam sebuah system
pemerintah, sehingga mampu membawa daerah dan Masyarakat lebih baik lagi ke
depannya.
Seperti yang pernah diungkapkan oleh Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan
Teknologi (Wamen Diktisaintek) Stella Christie pada acara refleksi akhir tahun
Pameran Infografis Hasil Riset dan Monev Akhir akhir IPSH di kampus BRIN Gatot
Subroto, Kamis (12/12/2024). Ia menyoroti peran Riset dalam peningkatan
kualitas Pendidikan di Indonesia. “Tanpa ada hasil Riset, tidak mungkin Kita
dapat meningkatkan kualitas Pendidikan, kebudayaan dan kemanusiaan di Neger
aini,” ungkapnya.
Untuk itu Stella mendorong agar peneliti pantang surut melakukan
penelitian, karena itu satu satunya cara untuk meningkatkan kualitas kebijakan
dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia di Indonedsia. “Tanpa
Riset atau jawaban yang Jitu, Kita tidak bisa ambil kebijakan yang tepat,”
ujarnya.
Lalu bagaimana peran BRIDA? Untuk daerah yang jauh dari kata sempurna, tentu
saja banyak hal yang harus dilakukan oleh BRIDA, yakni menyediakan SDM yang
handal, menfasilitasi serta mendampingi upaya riset maupun inovasi bagi untuk
individu maupun kelompok Masyarakat, beruspaya menjalin kemitraan yang baik
dengan semua pihak, termasuk tentu saja dengan penganggaran yang cukup.
Sehingga kehadiran BRIDA tidak hanya dianggap sebagai
pelengkap penderita yang hanya menghabiskan anggaran daerah yang
tanpa hasil apa apa.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.