Saat audensi DPRD dan tenaga honorer |
Ratusan pegawai
honorer diterima aula kantor DPRD oleh ketua Komisi I, Yogi Prima Ramadhan dan
anggota Aswin Imansyah, Edi dan Amiruddin, Hairul Yasin.
Yuyun mewakili
honorer tenaga teknis sampaikan harapan pada wakil rakyat, meminta DPRD untuk
berkoordinasi dengan Pemkot Bima menambah formasi untuk PPPK di tahun 2025,
bukan PPPK berstatus paruh waktu.
Pun PPPK paruh
waktu tidak jelas bagaimana regulasinya, sehingga ratusan tenaga honorer sangat
berharap persan DPRD kota Bima, apalagi rata-rat honorer khususnya eks THK II
sudah puluhan tahun mengabdi untuk pemerintah.
“ kami berharap
pengusulan kembali formasi tambahan di tahun 2025, seperti dilakukan beberapa daerah
lain di Indonesia,” harapnya.
Dirinya juga minta DPRD
Kota Bima memanggil pihak BKSDM, karena kuat dugaan tak melakukan verifikasi data tenaga honorer
secara cermat, karena ada juga ternyata tenaga honorer yang lulus seleksi di
akhir tahun 2024 tidak memenuhi syarat.
Pun disampaikan,
Anas bahwa dari formasi diseleksi tahun 2024 ternyata ada 16 formasi yang
kosong atau tak ada yang mendaftar, ini berakibat pada nasib tenaga honorer.
Apalagi masih ada 1.112
sisa dari tenaga honorer yang masih menunggu nasibnya, oleh karena itu peran
DPRD mejadi harapan besar seluruh tenaga honorer.
“kami inginkan DPRD
Kota Bima secepatnya meminta penambahan formasi bagi kami,” harapnya.
Menurutnya ribuan
tenaga honorer belum dapat formasi juga sudah memberikan pengabdian bagi
daerah, berjuang membangun kota bima dan kami juga selalu memberikan pengabdian
terbaik bagi daerah,
“Bagaimana nasib
kami sudah puluhan tahun namun tak terkafer dalam formasi,” keluhnya.
Menanggapi harapan
ribuan tenaga honorer, Ketua Komisi I DPRD Kota Bima, Yogi Prima Ramadhan sampaikan,
sebenarnya hari ini ada agenda Rapat Kerja (Raker) bersama jajaran BKPSDM. Termasuk
membahas data sisa tenaga honorer dan proses seleksi PPPK sudah berlangsung.
Hanya saja jelas
Yogi, pihaknya BKPSDM masih meminta waktu untuk perbaikan dan penginputan data
tenaga honorer pasca pengumuman kelulusan kemarin.
Walaupun demikian
apa jadi keluh kesah dan harapan para tenaga honorer ini akan kami koordinasi
dengan Pemkot Bima dan mencarikan solusi terbaik. Dirinya juga sampaikan
informasi dalam waktu dekat akan berkunjung ke Jakarta dan sekaligus akan
berkoordinasi dengan MENPAN RB menyampaikan apa jadi harapan para tenaga
honorer.
Sementara mengenai
adanya dugaan pendataan tenaga honorer yang siluman, pihaknya juga akan
mempertanyakan pada Pemkot Bima, karena ini sangat merugikan bagi para tenaga honorer
yang sudah puluhan tahun memberikan pengabdiannya pada pemerintah.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.