Notification

×

Iklan

Iklan

Problematika Penanganan Sampah Kota Bima, TPA Over Kapasitan dan Armada Tak Memadai

| Minggu, April 06, 2025 WIB Last Updated 2025-04-06T11:56:10Z
petugas kebersihan saat angkut sampah (foto DLH Kota BIma)
Kota Bima, JangkaBima.- Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bima, H A.Rahman dan Feri Sofiyan memiliki agenda tuntaskan masalah kebersihan dan kekumuhan serta penataan pedagang kaki lima di 100 hari kerjanya.

 

Namun teryata ada beberapa masalah untuk menuntaskan khusus masalah sampah di Kota Bima, seperti disampaikan Pemkot Bima saat pertemuan dengan sejumlah akademisi Bima.


Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, produksi sampah perhari sebanyak 150 meter kubik, dengan total sampah yang hanya mampu ditangani dalam sehari sebesar 65 persen saja. Sementara sisanya tersebar dilingkungan kelurahan.

 

Berbicara kapasitas pelayanan persampahan hanya mampu mengakomodir 35 kelurahan dari 41 kelurahan. Belum lagi pada persoalan keterbatasan personil yang dimiliki DLH saat ini sebanyak 193 orang.

 

Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya volume sampah atau kapasistas daya tampung TPA Oi Mbo yang sudah over kapasitas, yakni sudah lebih 4 sampai 7 meter dari bak penampung.  

 

Sementara dari pantauan media ini, tidak saja persoalan minimnya anggaran, kurangnya personil dan sarana prasarana pendukung, untuk keamanan personil saja sangat-sangat tidak aman dalam melaksanakan pekerjaannya. Ratusan personil kebersihan masih menggunakan alas kaki biasanya, bahkan ada memakai sandal jepit, padahal standar operasional (SOP) minimal memakai sepatu bot dan sarung tangan.

 

Sementara setiap truk sampah berkeliaran di jalanan, masih belum dilengkapi terpal atau jaring penutup, sehingga masih didapati sampah jatuh di jalan dilewati mobil sampah saat pengangkutan ke lokasi TPA Oimbo.

 

Wali Kota Bima, H A.Rahman sendiri tetap berkomitmen untuk menuntaskan masalah sampah, pada pergerseran anggaran tahun ini, Pemkot Bima membelanjakan APBD Tahun 2025 untuk penuntasan masalah kebersihan.

 

Untuk itu kondisi ini harus ditangani segera melalui gerakan moral dengan membangun kesadaran masyarakat yang kuat dan masif, serta pengelolaan sampah berkelanjutan.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.