![]() |
Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofian saat tinjau TPA |
Sementara
visi misi Pemerintah Kota Bima di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali
Kota Bima, H A Rahman dan Feri Sofiyan yakni menciptakan Kota Bima yang bersih
dan bebas sampah.
Memastikan kondisi over kapasitas TPA sampah Oimbo, Wakil
Wali (Wawali) Kota Bima, Feri Sofiyan pada Selasa 8 Maret 2025 meninjau langsung ke
lokasi. Wakil Wali Kota Bima juga didampingi sejumlah unsur pejabat terkait dan
di lokasi bercengkerama langsung dengan kepala TPA Oimbo.
Untuk informasi, TPA Oimbo merupakan satu-satunya lokasi
penampung sampah dari seluruh Kota Bima dan dibangun sejak Tahun 1997 kemudian
dilakukan penambahan beberapa sarana dan prasarana di Tahun 2014 dan 2017.
Didepan Wakil Wali Kota Bima, Kepala UPT TPA Oimbo, Iskandar Masjrun, menjelaskan bahwa idealnya
hanya sekitar 40 persen dari total volume sampah Kota Bima yang seharusnya
ditampung di TPA.
Namun
kenyataannya, hampir 100 persen sampah dari seluruh penjuru kota dibuang ke TPA.
Hal ini tidak hanya menyebabkan over kapasitas, tetapi juga mengganggu
efektivitas pengelolaan sampah.
Menanggapi
hal tersebut, Wakil Wali Kota Bima sangat prihatin dengan kondisi TPA Oimbo, ia
menegaskan pentingnya perubahan pola pikir dan perilaku dalam pengelolaan
sampah, dimulai dari rumah tangga. Ia mendorong adanya sistem pemilahan sampah
organik dan non-organik sejak dari sumber, sehingga tidak semua jenis sampah
berakhir di TPA.
“Jika
sistem pemilahan ini diterapkan dengan baik, maka beban TPA bisa jauh
berkurang. Pengolahan sampah juga akan lebih efisien, ramah lingkungan, dan
berkelanjutan,” tegasnya.
Sebagai
langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif masyarakat, Wakil Wali Kota
berencana mengajak seluruh lurah di Kota Bima untuk bersama-sama “berwisata” ke
TPA Oimbo.
Tujuannya
adalah agar para lurah sebagai ujung tombak pemerintah di tingkat kelurahan
dapat menyampaikan secara langsung kepada masyarakat pentingnya memilah dan
mengelola sampah dari rumah masing-masing.
“Kalau
kesadaran dimulai dari rumah, dari lingkungan terkecil, maka upaya menjaga
kebersihan kota akan lebih mudah tercapai. Mari kita ubah kebiasaan lama dan
mulai membiasakan diri untuk peduli terhadap lingkungan,” pungkasnya. (red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar merupakan aspirasi pembaca dan tidak merepresentasikan pendapat JangkaBima. Mohon selalu sampaikan pendapat dengan sopan dan tidak melanggar SARA.